Sabtu, 28 Maret 2015


Oleh :
G. Febrina Wahyu S. - 3C
 12.1.03.02.0352
Teknik Informatika - UNP Kediri

            Postingan ini saya buat berdasarkan dari kisah sukses seorang pengusaha yang berasal dari Kediri, yaitu Ahmad Anggoro. Beliau adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang clothing atau pakaian. Usaha yang beliau kerjakan adalah Sablon. Ahmad Anggoro, dia hanyalah seorang lulusan SMK. Namun, karena kerja kerasnya kini beliau telah memilik perusahan sablon yang cukup terkenal. Hanya dengan bermodalkan uang seadanya beliau merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, dan disanalah beliau mendapatkan ide untuk berwirausaha sablon. Dalam usahayan tersebut, perjalanan yang beliau lalui tidak semudah yang dibayang. Sebelum beliau mencapai kesuksesannya yang sekarang ini, beliau telah melewati berbagai cobaan dalam usahanya. Salah satunya beliau pernah ditipu oleh temannya sendiri dan membawa lari uang hasil penjualan pakaian, padahal pada saat itu adalah masih sulit-sulitnya untuk menjualkan pakaian, karena banyak yang belum mengenal produksinya dan masih kalah bersaing dengan pakaian-pakaian yang bermerk. Namun itu tidak membuatnya berkecil hati dan menyerah, beliau tetap berusaha dengan sablonnya tersebut, hingga bisa sukses sampai sekarang. Dan yang membuat saya termotivasi oleh beliau adalah yang “Tak Pernah Menyerah meskipun Mendapat Halangan yang Sangat Berat dan Pandai Melihat Situasi, Peluang Usaha Apa Saja yang sekiranya bisa Memberikan keuntungan”. Oleh karena itu, saya menjadi tertarik untuk juga berwirausaha namun dalam bidang jasa, yaitu jasa pengetikan & percetakan.
            Usaha yang akan saya kerjakan adalah jasa pengetikan & percetakan, karena pada jaman saat ini teknologi semakin canggih dan media untuk berkomunikasi juga semakin maju. Alasan saya memilih usaha ini karena menurut saya peluang usahanya masih cukup besar, karena meskipun mereka yang telah mahir menggunakan komputer pun terkadang masih malas untuk sekedar mengetik tulisan mereka sendiri dan saat ini juga masih banyak yang belum bisa menggunakan komputer. Oleh karena itu, saya ingin memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berwirausaha pengetikan & percetakan.
            Usaha saya ini, rencananya akan saya buka di tempat tinggal saya sendiri yang beralamatkan di Desa Podorejo Kec. Sumergempol Kab. Tulungagung. Karena ditempat saya masih sangat minim yang memberikan jasa pengetikan. Sasaran usaha saya, untuk permulaan adalah para masyarakat di sekitar tempat tinggal saya dan saya fokuskan pada kalangan Pengajar (Guru) karena selama ini banyak dari mereka yang membutuhkan jasa pengetikan untuk pekerjaan mereka. Selain itu, juga para mahasiswa karena mereka pun pasti sangat membutuhkannya dikala mereka mengerjakan tugas mereka, seperti skripsi, dll.

            Rencananya usaha ini akan saya mulai setelah lulus kuliah, karena melihat dari pekerjaan yang akan dihadapi akan sangat mengganggu perkuliahan saya apabila saya mulai selama masih kuliah. Untuk memulai usaha ini tidak membutuhkan modal yang cukup banyak, karena sebagian perlengkapan yang dibutuhkan telah tersedia sejak lama, hingga nanti saya cukup mencari perlengkapan tambahan saja. Pada permulaannya, usaha ini masih saya gunakan sebagai kerjaan sampingan saya, karena saya masih ingin mencari pengalaman yang lebih untuk bisa mengembangkan usaha ini kelak.

Minggu, 15 Maret 2015

Kisah Pengusaha Inspiratif yang Memulai Bisnisnya dengan Modal Kecil


Saat ini bukan hanya laki - laki, perempuan juga mempunyai peliang yang sama untuk meraih kesuksesan. Bukan hanya orang tua yang katanya lebih berpangalaman orang muda juga berkesempatan meraih kesuksesan dini seperti yang terjadi pada Ahmad Anggoro.

Ahmad Anggoro kini berusia 23 th. Pemuda yang lahir pada tanggal 9 September 1991 silam, ternyata mampu meraih kesuksesan lebih cepat dibandingkan kebanyakan orang lain. Di usia yang terbilang masih sangat muda pria kelahiran Kediri ini mampu menjadi pengusaha sukses dengan omset ratusan juta rupiah perbulan dari peluang usaha clothing yang telah ia jalani sejak tahun 2010. Lalu seperti apa kisah pemuda sukses ini?

Ahmad anggoro hanyalah seorang lulusan SMK swasta yang merupakan anak sulung dari sepasang suami istri yang tidak kaya. Berasal dari keluarga yang biasa - biasa saja membuat pemuda ini nekad merantau ke Jakarta. Dengan hanya bermodalkan ijazah SMK dan uang seadanya, ia kemudian mencoba peruntungannya di kota metropolitan di Jakarta. Sesampainya di Jakarta, beliau kemudian tinggal di sebuah kontrakan kecil di Jakarta Timur.

Harapan untuk sukses di kota Jakarta memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebelum ia sukses, ia pernah bekerja sebagai buruh pabrik kayu. 2 Bulan bekerja di pabrik tersebut, beliau kemudian menjadi penjaga warnet dengan hasil bulanan sekitar Rp. 700.000,- / bulan. Dengan gaji sekecil itu tentu sangat kurang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya di Jakarta. Ia berpikir keras, peluang usaha apakah yang dapat ia jadikan usaha sampingan agar ia bisa sukses.

Satu fakta yang ia sadari adalah Ahmad memiliki kemampuan menggambar. Ia menyadari bahwa potensi yang di milikinya adalah dalam hal grafis atau menggambar. Dari sini timbul ide untuk menjalankan usaha clothing. Setelah melakukan survey pasar, Ahmad menyimpulkan bahwa usaha clothing atau pembuatan pakaian masih memiliki potensi yang sangat besar untuk di jalankan karena banyaknya peminat terlebih para anak muda yang gemar mengoleksi kaus atau pakaian. Dari sinilah kemudian cerita suksesnya bermula.

Dengan modal 2 juta yang ia dapatkan dari hasil menabung gaji di warnetnya selama satu tahun. Ia kemudian terjun ke dunia bisnis bagian clothing. Karena ia tidak memiliki pengalaman di bidang sablon dan sebagainya, beliau berinisiatif untuk belajar secara otodidak. Dan kemudian dia berhasil memproduksi kaos dengan labelnya sendiri. Ia membeli kaos dalam jumlah besar kemudian ia membuat desain untuk kaosnya lalu mencari tukang sablon yang dapat mencetak gambar - gambar yang telah ia desain di kaosnya.

Kaos hasil kreasinya kemudian ia pasarkan kepada teman - temannya melalui jejaring sosial atau selebaran. Setelah beberapa lama menjalankan bisnis ini, ia tak luput dari halangan dan rintangan. Tepatnya pada tahun 2010, di tahun pertamanya menjalankan bisnis kaos, ia rupanya mengalami kerugian besar karena uangnya di curi oleh salah satu sahabatnya sendiri, terlebih produk yang di hasilkan kurang laku di pasaran lantaran masih kalah dengan produk yang sudah lebih dahulu terkenal.

Kegagalan bukan berarti berakhir. Ahmad Anggoro tahu itu, ia tetap saja berusaha dan tak kenal menyerah. Berbekal dari pengalaman, ia kemudian berinovasi untuk membuat kaos dengan desain lebih modern, simple dan mengikuti trend perkembangan jaman saat ini.

Titik terang usahanya mulai kelihatan pada tahun  2011,Produk kaos yang ia hasilkan mulai di kenal orang dan permintaan juga mulai membanjir. Dengan beragama desain dan tampilan yang modern, kaosnya mulai laku di pasaran dan menghasilkan keuntungan yang lumayan besar. Dengan biaya pembuatan sebesar Rp. 30.000 - Rp. 40.000, ia menjual kasonya seharga Rp. 100.000,- dengan kata lain untuk tiap item ia dapat menghasilkan keuntungan sekitar Rp. 60 ribu hingga Rp. 70 ribu / item. Sementara penjualan kaos perbulannya dapat mencapai 60 - 70 item.

Seiring dengan kemajuan usahanya, ia mencoba berinovasi dengan menjual produk selain kaos seperti Tas, Dompet, celana dll. Kini, di usianya yang masih sangat muda, Ia telah mendapatkan omset usaha sekitar Rp. 100.000.000,- perbulan. Tak hanya itu, secara tidak langsung pemuda asal Kediri ini telah membuka lapangan kerja baru bagi 50 pekerja yang bekerja di tempat usahanya. Kini ia telah memiliki berbagai hal yang di inginkan oleh pemuda kebanyakan termasuk saya pribadi, mobil, istri, rumah pribadi dan tentunya memberangkatkan orangtuanya untuk melaksanakan ibadah haji.

Dari cerita di atas dapat disimpulkan bahwa kesuksesan Ahmad Anggoro dapat ia raih setidaknya karena beberapa hal diantaranya adalah :
  1. Pintar melihat peluang, kemampuan untuk membaca peluang merupakan karakteristik seorang pengusaha. Seorang pengusaha yang sukses pastilah memiliki kemampuan untuk membaca peluang pasar kemudian mencoba untuk memanfaatkan peluang usaha tersebut 
  2. Berani, Dengan hanya bermodalkan uang Rp, 2 juta hasil kerja di warnet, Ia berani mencoba menjalankan bisnis dengan resiko ia harus kehilangan uang tabungannya selama setahun. 
  3. Membaca diri, kita harus tahu apa potensi anda. Kita tentu memiliki kekurangan, namun di sisi lain kita juga memiliki kelebihan, bakat dan potensi yang dapat kita latih untuk menghasilkan kesuksesan. 
  4. Pantang menyerah, meskipun pernah rugi besar karena tidak laku dan pencurian yang di lakukan temannya. Ternyata tidak menyurutkan langkah Ahmad Anggoro, bukannya mundur namun menjadi bahan untuk tafakur. Dari kegagalan pasti ada hikmah yang apa bila kita dapat menyikapinya dengan benar akan menjadi salah satu kekuatan yang besar.